Ribuan Karyawan Uber Tak Rela Sang CEO Didepak
PT Bestprofit - Pendiri Uber, Travis Kalanick, baru saja mengundurkan diri dari jabatan CEO Uber karena tekanan investor. Rupanya ada sebagian karyawan perusahaan ride sharing online itu yang tidak merelakan kepergian Kalanick. Dikutip detikINET dari Financial Times, lebih dari 1.000 pegawai Uber membuat petisi yang meminta Kalanick tetap diberi peran dalam operasional perusahaan. Selepas dari posisi CEO, Kalanick hampir pasti tidak punya banyak wewenang meski masih ada di dewan direksi. Mayoritas investor Uber memang meminta Kalanick lengser terkait beragam kontroversi yang melingkupinya. Namun ada juga investor Uber membela pria berusia 40 tahun itu. "DNA pendiri perusahaan adalah aset penting dan jangan disepelekan. Boleh saja dia tak menjadi CEO tapi jangan didepak. Beberapa perusahaan besar terutama Apple dan Twitter yang menendang pendiri mereka akhirnya menyesal," sebut Mood Roghani, salah satu investor Uber. Karyawan yang menandantangani petisi itu, yang jumlahya sejauh ini sekitar 1.000, memang porsinya tidak besar dibanding total pegawai yang angkanya 14 ribu. Tapi tetap saja itu berarti tidak semua karyawan setuju dengan didepaknya Kalanick. Meskipun bermasalah, dukungan memang cukup mengalir terhadap Kalanick. Lingkungan kerja kompetitif dan agresif yang diciptakannya di Uber ternyata tidak sepenuhnya dibenci. "Aku meninggalkan Facebook karena dianggap terlalu agresif. Nah, bergabung ke Uber seperti kembali ke rumah. Aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa dilabeli agresif," kata salah seorang mantan karyawan Uber, Ann Seger yang menyesalkan kepergian Kalanick.
Sumber : Detik