top of page

Pengobatan Alternatif Gandakan Risiko Kematian Akibat Kanker



BEST PROFIT - Pengobatan alternatif dalam menangani kanker menjadi semakin marak di Indonesia. Berbagai faktor, mulai dari efek samping pengobatan konvensional hingga biaya, menjadi alasan.


Namun, tenyata pengobatan alternatif dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien kanker sebanyak 2,5 kali lipat. PT BESTPROFIT


Diungkapkan dalam Journal of National Cancer Institute, para peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat, menemukan konklusi ini setelah menganalisis catatan pangkalan data kanker nasional selama 10 tahun dari 2004 hingga 2013. BESTPROFIT


Dari 841 pasien yang didiagnosa dengan kanker prostat, payudara, paru-paru dan usus besar stadium awal; 281 di antaranya memilih untuk melepaskan pengobatan konvensional dan mengikuti pengobatan alternatif. PT BESTPROFIT FUTURES


Ketika data mereka dibandingkan dengan 560 pasien sisanya yang mengikuti pengobatan konvensional seperti kemoterapi, operasi, dan radiasi; para peneliti menemukan bahwa individu yang memilih pengobatan konvensional 2,5 kali lipat lebih mungkin untuk meninggal dalam waktu lima tahun. BESTPROFIT FUTURES


Prospek ini menjadi semakin mengerikan ketika para peneliti membaginya per kategori. Untuk kategori kanker payudara, angka ini naik menjadi 5,68 kali lipat, sedangkan untuk kanker usus besar, angka menjadi 4,57 kali lipat, dan untuk kanker paru-paru, menjadi 2,17 kali lipat. PT BEST PROFIT


Satu-satunya kategori yang menurunkan risiko kematian pada pasien dengan pengobatan alternatif adalah kanker prostat. Akan tetapi, para peneliti menekankan bahwa hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh perkembangan kanker prostat yang cenderung lambat dan berada di luar cakupan studi yang hanya menganalisis data selama 10 tahun. PT BEST PROFIT


Padahal, para pasien yang memilih pengobatan alternatif dalam studi cenderung lebih muda, dengan pendapatan dan pendidikan yang lebih tinggi, dibandingkan pasien yang memilih pengobatan konvensional. BEST PROFIT FUTURES


Dikutip dari Science Alert 15 Agustus 2017, salah satu anggota tim peneliti, James Yu, mengatakan, dalam studi ini bias seleksi lebih mengarah pada pengobatan alternatif, di mana pasiennya lebih muda, lebih berpengaruh, dan memiliki lebih sedikit penyakit kronis. PT BEST PROFIT FUTURES


“Pasien-pasien ini seharusnya lebih baik daripada kelompok terapi standar, tetapi ternyata tidak. Ini sangat menakutkan bagiku. Pasien-pasien ini seharusnya bisa disembuhkan, tetapi mereka ditipu dengan minyak ular oleh praktik pengobatan konvensional,” ujarnya.


Walaupun para peneliti tidak mengetahui secara persis pengobatan alternatif apa yang ditempuh oleh pasien, peneliti utama dan dokter bedah onkologi Skyler Johnson berkata bahwa studi ini bisa menjadi bukti bahwa secara umum, pengobatan alternatif memiliki tingkat keselamatan yang lebih rendah dibandingkan terapi yang sudah terbukti.


Para peneliti pun berharap agar informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan pasien dan dokter ketika memilih pengobatan kanker. Akan tetapi, pada akhirnya, semua keputusan tetap berada di tangan pasien.


Yu mengatakan, para pasien dapat membuat keputusan apa pun yang mereka mau. Kami (dokter dan pakar) akan selalu menasihati mereka, tetapi kami tidak bisa memaksa mereka untuk mengikutinya.


Sumber : Kompas



Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page