PM Israel Minta Rakyat Palestina Menerima Keputusan Trump
BEST PROFIT - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai rangkaian kunjungannya ke Eropa pada Minggu (10/11/2017) untuk menghadapi kritik luas terkait keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PT BESTPROFIT
Dalam kunjungan pertamanya, dia bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron. BESTPROFIT
Dilansir dari Al Jazeera, Netanyahu mengatakan, pengakuan Trump sesuai dengan fakta-fakta yang ada dan rakyat Palestina harus menerima Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PT BESTPROFIT FUTURES
"Semakin cepat rakyat Palestina menerima kenyataan ini, semakin cepat kita menuju perdamaian," katanya. BESTPROFIT FUTURES
"Inilah sebabnya mengapa menurut saya pengumuman Presiden Trump begitu bersejarah dan sangat penting untuk perdamaian," tambahnya. PT BEST PROFIT
Menurut dia, ada usaha serius yang sedang dilakukan Pemerintah AS dalam upaya perdamaian Israel-Palestina. PT BEST PROFIT
Terkait hal itu, Netanyahu juga telah mencoba menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas lebih dari satu kali. BEST PROFIT FUTURES
Dalam konferensi pers bersama tersebut, Macron mengkritik keputusan Pemerintah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dia menentang keputusan Presiden AS Donald Trump terkait Yerusalem karena bertentangan dengan hukum internasional.
"Perancis tetap yakin bahwa satu-satunya solusi sesuai dengan hukum internasional adalah pembentukan dua negara yang hidup berdampingan secara damai ini hanya dapat terjadi melalui negosiasi," katanya.
Kunjungan Netanyahu ke Paris terselenggara empat hari setelah Trump mengabaikan peringatan yang meluas dari masyarakat internasional terkait pengakuannya terhadap Yerusalem.
Trump juga mengumumkan rencana memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah sepihak itu dikecam keras oleh para pemimpin di seluruh dunia, termasuk di Eropa, dan menyebabkan demonstrasi massal di wilayah-wilayah kedudukan Palestina dan di negara lain.
Sumber : Kompas