Trump Sebut Dirinya Jenius dan Stabil secara Mental
BEST PROFIT - Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, menyebut dirinya sangat jenius dan pintar dalam menata kesehatan mental. PT BESTPROFIT
Pernyataan yang dilontarkan lewat Twitter itu sebagai respon atas mencuatnya buku yang memuat tentang kekacauan di Gedung Putih. BESTPROFIT
Dilansir kantor berita AFP Sabtu (6/1/2018), Trump berkicau dua anugerah terbesar yang diterima dirinya adalah pengendalian mental dan sangat pintar. PT BESTPROFIT FUTURES
Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu kemudian menyindir lawannya di pilpres 2016, Hillary Clinton. BESTPROFIT FUTURES
"Dia (Clinton) berusaha memainkan citra ini selama beberapa lama. Namun, seperti yang Anda ketahui, dia gagal," tuturnya. PT BEST PROFIT
Donald J. Trump ✔ @realDonaldTrump ....Actually, throughout my life, my two greatest assets have been mental stability and being, like, really smart. Crooked Hillary Clinton also played these cards very hard and, as everyone knows, went down in flames. I went from VERY successful businessman, to top T.V. Star.....
7:27 PM - Jan 6, 2018 63,944 63,944 Replies 35,197 35,197 Retweets 126,197 126,197 likes
Trump melanjutkan, dia telah mendapatkan berbagai keberhasilan dalam hidup.
Baik sebagai pengusaha, maupun karirnya di bidang hiburan ketika membawakan acara reality show "The Apprentice". PT BEST PROFIT
"Jadi, ketika berhasil menjadi Presiden AS, hal itu tidak sekadar membutuhkan kepintaran. Namun juga kejeniusan yang stabil!" ucap Trump. BEST PROFIT FUTURES
Donald J. Trump ✔ @realDonaldTrump ....to President of the United States (on my first try). I think that would qualify as not smart, but genius....and a very stable genius at that!
7:30 PM - Jan 6, 2018 101,326 101,326 Replies 32,983 32,983 Retweets 133,919 133,919 likes
Sebelumnya, buku Fire and Furry: Inside the Trump White House yang ditulis oleh Michael Wolff memunculkan reaksi di AS.
Sebab, buku tersebut mempertanyakan mengenai kesehatan jiwa yang dimiliki Trump.
Apalagi, pakar kejiwaan Sekolah Kedokteran Yale, Bandy Lee, menyebut bahwa kejiwaan Trump yang tidak terduga bisa "membahayakan warganya di masa depan".
Sumber : Kompas