Presiden Macron Ingatkan Turki untuk Tidak Menginvasi Suriah
BEST PROFIT - Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Rabu (31/1/2018) menyampaikan agar operasi militer yang dilancarkan Turki di wilayah Suriah tidak berubah menjadi sebuah tindakan invasi.
"Jika operasi yang dilakukan menjadi lebih dari sekadar melawan ancaman potensial teroris di perbatasan Turki dan menjadi operasi invasi, maka kami bermasalah dengan hal tersebut," kata Macron kepada harian Le Figaro. PT BESTPROFIT
Operasi militer Turki yang dilancarkan melintasi perbatasan melawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di kota Afrin, Suriah telah memasuki hari ke-12. BESTPROFIT
Presiden Recep Tayyip Erdogan pada pekan lalu bahkan mengancam akan memperluas serangan hingga kota Manbij. Hal itu membuat hubungan negara itu dengan sekutu NATO-nya semakin tegang. PT BESTPROFIT FUTURES
Menanggapi pernyataan Macron, Perdana Menteri Turki Binaldi Yildirim menegaskan bahwa anggapan Turki telah melakukan invasi adalah sebuah kesalahan besar. PT BEST PROFIT
Dia menegaskan, operasi militer yang dilancarkan hanya bertujuan mendesak dan mengusir milisi YPG dari kota Afrin. PT BEST PROFIT
Ankara telah sejak lama melabeli milisi YPG sebagai organisasi teror yang bersekutu dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah dilarang di Turki. BEST PROFIT FUTURES
"Seluruh dunia mengetahui, atau seharusnya mengetahui, jika Turki tidak terlibat dalam invasi," tegasnya kepada reporter di Ankara.
Sebelumnya pada Selasa (30/1/2018), Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian telah mengecam seandainya operasi militer yang dilancarkan Turki di Suriah berubah menjadi operasi pendudukan.
"Jika intervensi Turki di Suriah berubah menjadi pendudukan wilayah Suriah, maka hal itu akan menjadi benar-benar tercela," kata Le Drian.
Sementara, Presiden Macron mendesak kepada negara-negara Eropa dan sekutunya untuk berdiskusi dan mengambil keputusan, tanpa menjelaskan tindakan yag dimaksud, atas situasi di Suriah.
Sumber : Kompas