Recovery Keuangan Habis Lebaran
PT BESTPROFIT - Bulan puasa dan Lebaran seringkali membuat pengeluaran menjadi membengkak. Bahkan untuk beberapa orang keberadaan THRtidak lagi membantu, malah harus mengambil dari tabungan yang lain. Kadang pengeluaran yang tidak terkontrol memang membuat kondisi keuangan sangat kacau. Jadi, apakah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan pasca lebaran? BESTPROFIT 1. Jangan menambah utang baru Jangan menambah utang baru dengan memakai fasilitas KTA atau melakukan pengeluaran belanja bulanan dengan kartu kredit. Justru lunasi kartu kredit secepat dan sebisa mungkin, karena bunganya akan menumpuk lebih besar apabila tidak segera dilunasi dan Anda terlibat utang lebih besar lagi. BEST PROFIT 2. Atur belanja sebulan ke depan dengan kecukupan gizi yang tinggi Untuk sementara waktu kurangi kegiatan makan di luar. Selain itu, Anda juga dapat melakukan efisiensi pengeluaran belanja sebulan ke depan, namun dengan tetap memperhatikan kecukupan gizi. PT BEST PROFIT Bagi keluarga muda yang memiliki anak, kecukupan minuman dan makanan bergizi yang diutamakan. Alokasi penggunaan gaji bulanan harus lebih cermat dalam pembelanjaan rumah tangga. PT BESTPROFIT FUTURES 3. Kurangi pengeluaran yang bersifat konsumtif selama 3 bulan ke depan Salah satu cara paling efektif yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi pengeluaran yang konsumtif. Seperti acara makan-makan di luar, nonton, dan lain-lain yang sifatnya tidak wajib atau hanya untuk kesenangan belaka. PT BEST PROFIT FUTURES Liburan bisa ditunda, namun perbaikan keuangan sebaiknyalah yang diutamakan agar acara liburan nanti tidak terbeban utang. 4. Pulihkan saldo dana darurat Apabila dana darurat kemarin terpakai untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran, atau Anda ternyata terpaksa berutang, maka sebaiknya kebutuhan akan dana darurat ini dikembalikan terlebih dahulu dan utang dilunasi, sebelum melakukan pengeluaran-pengeluaran rutin lainnya. 5. Investasi di instrument investasi yang memberikan return tinggi Bagi Anda yang masih bisa mengalokasikan dana gaji, maka investasi tetap diutamakan. Berinvestasilah ke instrumen investasi yang bisa memberikan hasil tinggi atau setidaknya melebihi bunga deposito dan inflasi. Namun, jangan terjebak dengan menjadikan instrumen investasi sebagai praktik mengarah perjudian demi mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkatnya.
Sumber : Detik