Drama Kabinet Jokowi soal Kenaikan Harga Premium
BEST PROFIT - Pemerintah bisa dibilang plin-plan setelah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium sekitar 7%. Namun tak sampai satu jam kemudian keputusan sebelumnya langsung diralat. BESTPROFIT Pengumuman dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Sofitel Luxury Hotel Nusa Dua Bali, dan dirinya pula yang mengabarkan penundaan kenaikan harga Premium. PT BESTPROFIT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sore ini memberikan pengumuman penting. Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium naik sore ini. PT BEST PROFIT Di depan awak media, Jonan menyebut, kenaikan BBM Premium bakal berlaku pukul 18.00 WIB alias jam 6 sore ini. PT BESTPROFIT FUTURES "Premium mulai 18.00 wib bakal naik 7%," kata Jonan, di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10/2018). PT BEST PROFIT FUTURES Kenaikan ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan harga minyak dunia dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang sudah menyentuh Rp 15.200. BESTPROFIT FUTURES "Premium tidak ada subsidi, ya harganya harus disesuaikan kenaikan ICP saja 25%, harus ada pengertian masyarakat, penyesuaiannya 7%," tegas dia. Dengan adanya kenaikan 7%, berapa harga baru premium? "Untuk Jamali menjadi Rp 7.000, di luar Jamali menjadi Rp 6.900, kalau anda tanya naik itu sekitar 7%, kan Jamali sebelumnya Rp 6.650, jadi sekitar 7%," tandasnya.
Pemerintah menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium menjadi Rp 7.000 per liter. Harga Premium rencananya dinaikkan per hari ini pukul 18.00 WIB. "Sesuai arahan bapak Presiden rencana kenaikan harga Premium di Jamali menjadi Rp 7.000 dan di luar Jamali menjadi Rp 6.900, secepatnya pukul 18.00 hari ini, agar ditunda," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada detikFinance, Rabu (10/10/2018). Rencana kenaikan Premium akan dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina (Persero). "Dibahas ulang sambil menunggu kesiapan PT Pertamina," tutur Jonan. "Jadi Pertamina butuh waktu untuk perhitungan. Jadi untuk sementara ditunda sampai Pertamina siap," tambah Jonan.
Sumber : Detik