Trump Tuding Saudi Berbohong Soal Khashoggi
BEST PROFIT - Presiden AS Donald Trump menuduh Arab Saudi berbohong soal pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Namun demikian, ia masih enggan mengaitkan kasus itu dengan putera mahkota kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS). BESTPROFIT
"Jelas sudah ada penipuan dan ada kebohongan," cetusnya, dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, pada Sabtu (20/10) malam, dikutip dari AFP.
"Kisah mereka ada di mana-mana," tambah Trump.
Sebelumnya, Arab Saudi awalnya mengatakan Khashoggi, yang memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober, untuk mengurus dokumen pernikahan, telah keluar dari gedung itu di hari yang sama. PT BESTPROFIT
Sekitar dua pekan kemudian, Saudi mengubah pernyataannya dan menyatakan bahwa Kashoggi meninggal di konsulat itu akibat perkelahian.
Arab Saudi kemudian menetapkan 18 orang sebagai tersangka dan memecat sejumlah orang dekat putera mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. PT BEST PROFIT
Namun, Trump enggan menyerukan soal penggantian pangeran dan menekankan soal pentingnya hubungan AS dan Saudi.
Trump menggambarkan pangeran berusia 33 tahun itu sebagai "orang yang kuat, dia memiliki kendali yang sangat baik." PT BESTPROFIT FUTURES
"Dia [MBS] dipandang sebagai orang yang bisa mengecek segala hal," kata Trump, "Maksud saya dalam hal positif."
Trump menambahkan bahwa belum ada pejabat intelijen yang menunjukkan kepadanya bukti soal peran MBS dalam kasus Kashoggi. PT BEST PROFIT FUTURES
"Tidak ada yang memberi tahu saya bahwa dia [MBS] bertanggung jawab. Tidak ada yang memberi tahu saya bahwa dia tidak bertanggung jawab. Kami belum mencapai titik itu. Saya belum mendengar apa pun," kata dia.
"Ada kemungkinan dia tahu tentang hal itu [kematian Khashoggi] sesudahnya. Mungkin ada sesuatu kekacauan di dalam gedung itu. Mungkin itu ketika dia tahu tentang itu. Dia bisa tahu mereka membawanya kembali ke Arab Saudi," Trump menuturkan.
Pangeran Mohammed bin Salman, di Paris, 10 April.Pangeran Mohammed bin Salman, di Paris, 10 April. (YOAN VALAT / POOL / AFP) Peringatkan Hubungan
Terpisah, Inggris, Perancis, dan Jerman, dalam pernyataan bersamanya mengatakan Arab Saudi harus menjelaskan kasus kematian Jamal Khashoggi dengan data yang kredibel.
"Perlu ada klarifikasi mendesak soal apa yang terjadi pada tanggal 2 Oktober, melampaui hipotesis yang telah diungkap sejauh ini dalam penyelidikan Saudi, yang perlu didukung oleh fakta-fakta agar dianggap kredibel," menurut pernyataan bersamaitu.
"Dengan demikian kami menekankan bahwa lebih banyak upaya diperlukan dan diharapkan untuk membangun kebenaran dengan cara yang komprehensif, transparan dan kredibel," tambah mereka.
Menurut ketiga negara anggota Uni Eropa itu, penyerangan terhadap jurnalis tak bisa diterima. Hubungan ketiga negara dengan kerajaan Arab Saudi pun disebut tergantung pada tindak lanjut kasus itu.
"Ancaman, penyerangan, atau pembunuhan jurnalis, dalam kondisi apapun, tak bisa diterima dan sangat mengkhawatirkan negara kami," tambah pernyataan itu.
"Kualitas dan signifikansi hubungan yang kami miliki dengan Kerajaan Arab Saudi juga terletak pada rasa hormat yang kami miliki untuk norma dan nilai-nilai di bawah hukum internasional yang Arab Saudi dan kami pegang," mereka memperingatkan.
Sumber : Detik