Laju Kencang Wall Street Bisa Dorong IHSG Menguat
BEST PROFIT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (27/12/2018), diperkirakan akan memiliki potensi menguat setelah pada perdagangan kemarin indeks melemah akibat Wall Street yang mengalami koreksi cukup dalam. PT BESTPROFIT
Namun, awan hitam mulai menipis setelah bursa saham Amerika Serikat (AS) rebound dan mencatat rekor penguatan pada penutupan perdagangan dini hari tadi. BEST PROFIT
Dow Jones Industrial Average ditutup melesat kencang 1.086 poin lebih tinggi atau 4,98% di posisi 22.878,45. Kenaikan indeks ini di hari Rabu menjadi kenaikan tertinggi secara persentase sejak 23 Maret 2009 saat Dow Jones melompat 5,8%. PT BEST PROFIT
S&P 500 juga melonjak 4,96% ke 2.467,7 dan mencatatkan hari terbaiknya sejak Maret 2009 setelah sektor konsumer, energi, dan teknologi melompat lebih dari 6%. Nasdaq Composite juga membukukan hari terbaiknya sejak 23 Maret 2009 setelah terbang 5,84% ke level 6.554,36. PT BESTPROFIT FUTURES
Hari Rabu menjadi reli terkencang pasca-Natal yang pernah dicatatkan Wall Street, CNBC International melaporkan.
MNC Sekuritas menyebut kondisi ini akan dapat menjalar hingga ke bursa saham dalam negeri. PT BEST PROFIT FUTURES
Selain itu, rebound harga minyak mentah yang mencapai rekor tertinggi selama dua tahun terakhir juga dinilai akan menjadi katalis positif indeks hari ini dengan fokus perdagangan ke saham-saham berbasis energi dan turunannya.
Namun, Valbury Sekuritas Indonesia mengatakan bursa saham dalam negeri masih minim katalis positif terutama dari global. Trump dan Kongres belum menyepakati anggaran untuk menyediakan US$5 miliar untuk pembangunan tembok perbatasan Meksiko-AS. Diprediksikan penutupan pemerintahan atau government shutdown akan berlangsung paling tidak hingga 3 Januari 2018, atau hari pertama Demokrat akan menguasai DPR AS.
Perekonomian AS juga menghadapi ketidakpastian tentang perang dagang AS-China yang telah merembet ke masalah geopolitik dan keaman dalam negeri.
Dari Cina, bank sentral China PBoC memperkirakan terjadinya tekanan terhadap pertumbuhan negara itu tahun depan. PBoC menegaskan bahwa stimulus ekonomi akan terus dilakukan walaupun tidak akan terjadi secara sporadis mengingat PBoC masih berkomitmen untuk mempertahankan kurs yuan terhadap dolar AS di level 7 yuan.
Adapun paket stimulus yang disiapkan di antaranya pemotongan pajak, proyek infrastruktur, dan penyediaan fasilitas kredit untuk bisnis skala medium oleh PBoC. Hingga kini, bank sentral menahan suku bunganya untuk menjaga kestabilan yuan.
Meski demikian, aksi window dreassing yang masih akan berlanjut hingga penutupan perdagangan akhir tahun ini akan membawa peluang rebound untuk IHSG.
Hari ini indeks diperkirakan bergerak di kisaran support 6100/6072/6050 poin dan resisten di 6150/6172/6200 poin.
Sumber : Detik