Kasus Cebongan, Tamparan dan Ujian Terberat Bagi Pramono Edhie
Di tengah upayanya membangun dan membenahi praktek tak sehat pengadaan alutsista, 12 oknum anggota Kopassus justru terlibat aksi kriminal berat. Mereka menembak empat preman yang ditahan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, 23 Maret 2013. BEST PROFIT
Keempatnya adalah Yohanes Juan Manbait, Gamaliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, dan Hendrik Benyamin Sahetapy Engel. Mereka terkait kasus pengeroyokan terhadap Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe, Yogyakarta. BESTPROFIT
Di situlah, jiwa kesatria Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD dan mantan Danjen Kopassus ikut ditantang. Menutupi dan mengaburkan kasus tersebut atau menyelidiki dan mengadili para pelaku secara transparan. PT BESTPROFIT
"Kasus Cebongan merupakan tamparan dan ujian terberat bagi Pak Pramono Edhie karena dia lama berkarir dan pernah menjadi petinggi di korps baret merah itu," kata Prof Rajab Ritonga kepada detik.com, Minggu (14/6/2020). PT BEST PROFIT
Guru Besar ilmu komunikasi Universitas Moestopo itu mengenang Pramono yang meninggal dunia, Sabtu malam (13/6/2020) di RS Cimacan karena sakit jantung. Menghadapi dilema seperti itu, kata Rajab, akhirnya Pramono lebih berpegang kepada nuraninya. Sebuah keputusan yang oleh sebagian kalangan justru dinilai tak punya jiwa korsa. Atau malah dinyinyiri sebagai sikap buang badan dari seorang pemimpin. PT BESTPROFIT FUTURES
Pramono Edhi segera menyampaikan kepada pers ada sejumlah oknum Kopassus terlibat dalam penyerangan Lapas Cebongan. Tapi kepastiannya seperti apa, dia membentuk tim investigasi. Hasilnya, para tersangka dibawa ke pengadilan militer dan dihukum. PT BEST PROFIT FUTURES
"Demi menegakkan kebenaran dan keadilan, pak Pramono Edhi membiarkan kasus itu berproses secara transparan. Risikonya dia dituduh mengorbankan anak buah demi popularitas pribadi," kata Rajab. BESTPROFIT FUTURES
Di sisi lain, terhadap prajurit berprestasi, yang mengabdi melampaui panggilan tugas, Pramono Edhie juga tak segan memberikan apresiasi. Penulis buku "Pramono Edhi Wibowo: Cetak Biru Indonesia ke Depan" itu mencontohkan Sertu Nicolas Sandi Harewan dan Sersan Mayor Melkior Nandi. Keduanya diberi kenaikan pangkat luar biasa Sertu dan Pelda.
Nicolas menggagalkan aksi perampokan dan percobaan perkosaan oleh pengemudi angkutan umum di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Juli 2012. Mekior, Bintara Pembina Desa di Manggarai NTT berhasil menenangkan massa yang akan membakar Polsek Lembor pada 26 Desember 2011. BEST PROFIT FUTURES
Sumber : detik