5 Fakta Merger BUMN Pelabuhan yang Ditarget 1 Oktober
Jakarta - Sebanyak empat BUMN pelabuhan yakni PT Pelindo I hingga IV akan digabung dalam waktu dekat. Rencana merger BUMN sebenarnya bukanlah hal baru, namun baru akan terealisasi. Berikut fakta-faktanya:
1. Merger 1 Oktober
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, merger ini merupakan rencana lama yang akhirnya bisa terealisasi dalam waktu dekat ini. Dia mengatakan, merger akan dilakukan pada 1 Oktober 2021.
"Merger daripada Pelindo I sampai Pelindo IV merupakan satu rencana yang sebenarnya sudah sangat lama diharapkan terjadi. Ini sudah beberapa periode diupayakan, alhamdulilllah di periode ini kita telah berhasil menyatukan hati dan menyatukan visi untuk Pelindo bersatu," kata pria yang disapa Tiko dalam konferensi pers, Rabu (1/9/2021).
"Di mana hari ini kita telah mengumumkan rancangan merger yang akan dilaksanakan 1 Oktober 2021, dan nantinya kita sedang menunggu PP yang akan menjadi dasar hukum untuk penggabungan dari 4 pelabuhan milik BUMN ini," sambungnya.
2. Empat Subholding Dibentuk
Tiko mengatakan, empat subholding akan dibentuk sejalan dengan adanya merger. Sebutnya, pertama, subholding peti kemas. Kedua non peti kemas yang melayani jasa lain seperti curah cair. Ketiga, subholding logistik. Keempat, subholding marine, equipment and port services
Dengan adanya perubahan ini kita harapkan akan signifikan untuk meningkatkan scale up dari kapasitas maupun memberikan efisiensi," katanya.
Dia menuturkan, empat subholding ini akan berkantor di kota-kota yang menjadi kantor pusat Pelindo I-V. "Kantor pusatnya akan di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar," ujarnya.
3. Aset Rp 112 T
Penggabungan tersebut akan membuat aset BUMN semakin besar. Tiko mengatakan, BUMN hasil merger punya aset Rp 112 triliun.
"Jadi total aset dari penggabungan empat Pelindo ini mencapai Rp 112 triliun, dengan pendapatan Rp 28,6 triliun. Jadi skalanya sudah masuk perusahaan-perusahaan pelabuhan global," katanya.
4 . Pakai Nama Pelabuhan Indonesia
Direktur Utama Pelindo I Prasetyo mengatakan, nama perusahaan hasil merger adalah PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Nantinya, perusahaan ini memiliki empat subholding.
Subholding non peti kemas berkantor di Medan dengan nama Pelindo Multi Terminal. Sub holding peti kemas berkantor di Surabaya dengan nama Terminal Peti Kemas Indonesia.
Selanjutnya, sub holding logistik dengan head office di Jakarta dengan nama Pelindo Solusi Logistik. Kemudian, subholding marine, equipment and port services berkantor di Makassar.
"Untuk nama Pelindo terintegrasi nantinya ini, nama yang disepakati adalah Pelabuhan Indonesia (Persero). Kalau kemarin kita terpisah-pisah Pelindo I, II, III dan IV saat ini cukup Pelindo saja," katanya
sumber detik
Comments