Jack Ma Dibelenggu, Kenapa Sobatnya Pentolan Alibaba Tidak?
Jakarta - Jack Ma terbelenggu, sudah sekitar 10 bulan pendiri Alibaba ini tidak bebas berbicara di depan umum dan hanya beberapa kali muncul online. Sebenarnya di Alibaba, ada pentolan lain yang juga besar perannnya, Joe Tsai. Tapi kenapa dia seakan tak tersentuh?
Joe Tsai adalah salah satu pendiri Alibaba bersama Jack Ma, sekarang jabatannya Executive Vice Chairman. Dia termasuk orang terkaya di dunia, pemilik klub basket NBA Brooklyn Nets dan belum lama ini membeli apartemen senilai USD 157 juta di New York.
Joe Tsai memang lebih low profile dibanding Jack Ma dan tak banyak bicara. Mungkin itulah salah satu sebab dia tak diincar pemerintah China. Jack Ma sendiri seperti diketahui, dibatasi ruang geraknya usai mengkritik sistem keuangan pemerintah China.
"Di China, Anda akan dibelenggu karena menjadi selebritis yang lebih besar daripada Xi Jinping. Nah, Joe Tsai menyadari hal itu sedangkan Jack Ma tidak," kata Peter Navarro, penulis buku Death By China: Confronting the Dragon.
Seperti dikutip detikINET dari New York Post, Joe Tsai adalah kelahiran Taiwan dan menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Sekarang dia cukup sering berbisnis dan berada di Amerika Serikat, mungkin untuk jaga-jaga.
"Tsai menurunkan risikonya di China dengan membeli Nets dan apartemen mewah itu. Xi sedang mengincar perusahaan teknologi China dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depannya," cetus penulis buku The Coming Collapse of China, Gordon Chang.
Tsai sendiri mengaku belum lama ini bahwa dia rutin berkomunikasi dengan Jack Ma. "Dia menghindari sorotan pada saat ini,saya berbicara dengan dia setiap hari. Dia sesungguhnya baik-baik saja, sangat baik. Dia melukis sebagai hobi, lukisannya cukup bagus," papar Tsai.
Tsai menyatakan pula jika Jack Ma hanyalah manusia biasa dan tidak memegang kekuasaan sangat besar. "Gagasan bahwa Jack Ma punya kekuasaan yang begitu besar saya pikir tidak cukup benar. Dia hanya seperti saya dan Anda, dia individu yang normal," lanjut Tsai.
sumber detik
Comments